Silahkan simak video penjelasan dari Saya di atas tentang sejarah susuk yang belum diketahui banyak orang atau Anda pun juga bisa baca penjelasan yang versi tulisan di bawah ini.
Salam Harmonis dari Saya, Nyai Sekar Kenongo – Sejarah Susuk
Kalau berbicara sejarah susuk, tentu akan sangat panjang untuk dijelaskan. Namun tidak masalah, Saya akan coba mengurai supaya pemahaman Anda mengenai susuk tidak setengah-setengah.
Mungkin Anda sudah pernah membaca atau menonton video sejarah susuk juga dan itu ada beragam macam. Dari beberapa hasil itu, bukan pemahan yang Anda dapat, justru malah makin bingung. Saya pun demikian.
Memang ada beberapa versi sejarah susuk. Namun dari beberapa sumber yang pernah Saya pelajari, Saya bisa menyimpulkan sejarah susuk versi Saya.
Baik, duduklah yang nyaman dan dengarkan video dari Saya.
Susuk sudah dikenal sejak zaman leluhur kita terdahulu. Kalau tidak salah ingat, sejak kerajaan Kutai ada. Dulu, ketika ada anggota kerajaan yang sakit, pastilah diobatkan ke tabib atau ahli pengobatan jawa. Tabib atau ahli pengobatan jawa sendiri mengandalkan bahan alami dari daun atau rempah alam.
Yang mana rempah alam ini dijadikan sebagai jamu, atau dihaluskan untuk ditempatkan diatas tubuh yang sakit.
Beberapa tahun kemudian, ada saudagar tiongkok yang memperkenalkan jenis pengobatan dengan cara tusuk jarum. Atau kalau sekarang ini kita kenal dengan Akupuntur.
Akupuntur sendiri menggunakan media jarum sebagai media penyembuhan. Yakni dengan ditusukkan ke beberapa titik di tubuh. Tujuannya adalah untuk melancarkan peredaran darah yang kaku. Kalau peredaran darah lancar, maka seseorang bisa menjadi sehat, karena organ seluruh tubuhnya teraliri darah.
Karena ke-kreativitasan para tabib dan ahli pengobatan jawa, akhirnya tehnik penyembuhan dengan tusuk jarum tersebut dikombinasi dengan rempah jawa.
Lalu muncullah pemikiran dari para tabib atau ahli pengobatan jawa “kalau dengan tusukan jarum bisa membuat orang menjadi baik, bagaimana kalau dibuatkan jarum kecil untuk ditempatkan kedalam kulit, supaya bisa sehat selalu”.
Nah, dari itulah akhirnya ditemukan teknik susuk. Susuk sendiri berasal dari bahasa jawa. Yang bisa diartikan “tusuk”. Tusuk adalah menancapkan benda ke objek lain.
Dengan kata lain, susuk adalah menempatkan benda ke sebuah objek. Karena pada zaman dulu susuk digunakan sebagai pengobatan, jadi objek susuk adalah kulit manusia.
Setelah dilakukan penelitian dan percobaan yang cukup panjang, pengobatan dengan susuk ternyata membuahkan hasil yang cukup bagus. Nah, dari sinilah kemudian pengobatan dengan menggunakan susuk dikenal di berbagai negeri.
Berarti, yang mengenalkan susuk di tanah jawa adalah para tabib dan ahli pengobatan jawa? Bisa jadi seperti itu.
Dulu, selain menguasai ilmu pengobatan, para tabib juga menguasai ilmu kebathinan yang cukup kental dari leluhurnya terdahulu. Tujuannya adalah untuk memperhitungkan jenis rempah dan jumlah rempah yang digunakan sebagai pengobatan.
Lalu kenapa sekarang ini susuk dikaitkan dengan pemikat, padahal kan harusnya pengobatan?
Memang benar, susuk sejatinya digunakan sebagai pengobatan, namun tidak bisa dipungkiri, bahwasannya kita hidup di negara Indonesia yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai moral kebudayaan dan menghormati orang terdahulu kita sebagai leluhur yang mewariskan banyak kebudayaan untuk anak cucunya, yakni kita sekarang ini.
Bertambah fungsi dan kegunaan susuk, dari pengobatan ke pemikat, tentu bukanlah terjadi begitu saja.
Ini bermula ketika para wali mulai berdatangan ke tanah Jawa dengan tujuannya masing-maisng. Kita tahu sendiri, wali adalah seseorang yang mempunyai kewaskitaan diatas manusia biasa.
Ada banyak kejadian yang diluar logika manusia.
Misalnya adalah meluluhkan hati banyak orang, untuk mau mengikuti ajaran agama yang dibawa. Padahal kita tahu sendiri, cara berpikir masyarakat pada masa itu masih terbilang rendah, keras kepala, dan sulit diajak mengenal sesuatu yang baru.
Dari sinilah, para wali memanfaatkan mantra amalan pemikat yang bisa meluluhkan hati banyak orang.
Singkat cerita, ahli susuk pada zaman leluhur memanfaatkan kesempatan ini untuk memperkenalkan susuk dengan tuah khasiat baru dan dengan metode baru.
Yakni susuk untuk pemikat, pengasihan, kewibawaan, perlindungan, kekuatan, kekayaan, kerejekian, dan lain sebagainya.
Medianya pun bermacam-macam, tergantung dari kasta dan strata pada masa itu. Bagi yang mampu, seperti keluarga kerajaan, susuk menggunakan berlian, emas asli, intan, dan kristal.
Bagi yang kurang mampu dari segi keuangan pun bisa memanfaatkan susuk untuk hajad yang diinginkan. Media yang digunakan biasanya adalah perak, besi, tembaga dan lain sebagainya.
Berawal dari itulah, susuk dikenal sampai sekarang di masyarakat Indonesia, khusunya tanah jawa. Sebagai media pendekat hajad atau keinginan karena Tuhan Yang Kuasa.
Nah, itu adalah sejarah ditemukannya susuk versi Saya, dari beberapa sumber yang pernah Saya pelajari.
Semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda mengenai susuk asli warisan leluhur, yang keberadaannya dipertanyakan, namun tuah khasiatnya tidak diragukan.
Sampai ketemu pada video Saya selanjutnya. Salam harmonis dari Saya, Nyai Sekar Kenongo.
Oke, semoga sedikit penjelasan tentang sejarah susuk bisa memberikan sedikit pengetahuan dan bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa untuk share 🙂
Halo perkenalkan Saya Nyai Sekar Kenongo seorang spesialis Pasang Susuk dan Pelet Pemikat Asli Warisan Leluhur Tanah Jawa.
Jika Anda ingin Konsultasi SERIUS tentang Layanan dan Produk Spiritual dari Saya, Silahkan hubungi Kontak : 0812 1800 907 ( WA / Telpon / SMS ) atau Chat WhatsApp Otomatis KLIK DI SINI
Gabung Channel TELEGRAM untuk mendapatkan Informasi Menarik Terbaru dan Terupdate dari Saya – KLIK DI SINI
Dapatkan Amalan GRATIS Mandi Buka Aura Pesona Warisan Leluhur Jawa – KLIK DI SINI
11 Comments
Komentar ditutup.